Jum'at, 26/04/2024 04:11 WIB

Pelayanan Transportasi Online Masih Mengecewakan

Tulus Abadi menyebut keluhan konsumen terhadap operator transportasi online masih tinggi.

Ilustrasi angkutan online

Jakarta – Meskipun mendapatkan tempat di hati konsumen, kiprah transportasi online di kota-kota besar di Indonesia ternyata tak lepas dari koreksi. Pelayanan alat angkut berbasis aplikasi itu dinilai masih mengecewakan.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyebut keluhan konsumen terhadap operator transportasi online masih tinggi. Menurut Tulus, berdasarkan survey yang terdiri dari 4.668 responden, masih terdapat 41 persen menyatakan kecewa dengan layanan daring itu.

“Belum ada standar pelayanan minimal, khususnya taksi online. Standar minimal ini sangat penting, untuk menjamin pelayanan yang terukur bagi konsumen,” kata Tulus, di Jakarta, Jumat (12/5).

Lebih lanjut, survey YLKI menemukan 13 alasan yang menjadi akar keluhan konsumen. Antara lain 22,3 persen pengemudi minta dibatalkan; 21,19 persen sulit mendapatkan pengemudi; 16,22 persen pengemudi membatalkan pesanan secara sepihak; 13,11 persen aplikasi atau map rusak; 6,34 persen pengemudi tidak datang; 6,04 persen kendaraan kurang baik; 4,73 persen pengemudi ugal-ugalan, 4,61 persen kendaraan bau asap rokok, dan 0,75 persen sopir merokok sewaktu mengemudi.

“Kualitas pelayanan transportasi online masih dominan dikeluhkan oleh konsumen, terutama menyangkut perilaku pengemudi,” ujar Tulus.

Dari 4.668 responden, sebanyak 84,1 persen memilih angkutan daring itu karena lebih murah, 81,9 persen karena lebih cepat, 78,8 karena nyaman, dan 61,4 atas dasar keamanan.

KEYWORD :

Transportasi online YLKI Tulus Abadi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :