Kamis, 18/04/2024 07:22 WIB

Pemerintah Indonesia Kurangi Oversupply Kelapa Sawit

Pemerintah Indonesia terus berupaya mengurangi oversupply kelapa sawit yang menyebabkan harga komoditas CPO (Minyak kelapa Sawit) menurun secara signifikan pada 2014-2015

Kelapa sawit (Foto: Tribunnews)

Jakarta - Pemerintah Indonesia terus berupaya mengurangi oversupply kelapa sawit yang menyebabkan harga komoditas CPO (Minyak kelapa Sawit) menurun secara signifikan pada 2014-2015. Hal ini dilakukan agar komoditas kelapa sawit tetap menjadi komoditas strategis di tanah air

Untuk mendorong program biodiesel tersebut pemerintah membentuk Badang Pengelola Dana Sawit ( BPDP) Kelapa Sawit, yaitu badan yang memberikan insentif dalam mendorong penyerapan Biodisel pada pasar PSO dan Non-PSO.

BPDP merupakan skema industri yang membantu industri, di mana perusahaan yang melakukan ekspor wajib menyetorkan pungutan ekspor yang dapat digunakan untuk membantu penyerapan biodiesel agar tidak memberatkan APBN

Dengan membentuk demand baru melalui program mandatory biodiesel yang dibantu dukungan BPDP Kelapa Sawit, pemerintah berhasil menstabilkan harga CPO dan Tandan Buah Segar pada akhir 2015-2016 yang dinikmati seluruh pemangku kepentingan.

“Dengan banyaknya nilai tambah yang dihasilkan BPDP Kelapa Sawit untuk Indonesia, khususnya industri kelapa sawit, maka keberlangsungan BPDP Kelapa Sawit sangat penting dilakukan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam acara peluncuran buku Menuju Kemandirian dan Keseimbangan Sawit Indonesia, Selasa (2/5) di Jakarta.

Beberapa program utama BPDP Kelapa Sawit di antaranya; Biodiesel, Peremajaan, Promosi, Peningkatan SDM, Research & Development dana Dana Cadangan.

“Saya yakin dengan menjaga tujuan dan semangat pembentukan BPDP Kelapa Sawit pada masa ini dan masa akan datang, kita akan mampu memiliki industri yang lebih efisien dan memberikan nilai tambah nasional,” ujar  Darmin

KEYWORD :

Ekonomi Kelapa Sawit




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :