Sabtu, 20/04/2024 19:35 WIB

Resep Warisan Sang Ayah Ini, Bikin Putri Kesayangan Jadi Multimilionaire

Ketika ayah Hiroe Tanaka tutup usia, ia meninggalkan sesuatu yang simple, namun hal kecil itu akan mengubah hidup sang putri selamanya

Kushikatsu (Foto: Bloomberg)

Osaka - Ketika ayah Hiroe Tanaka tutup usia, ia meninggalkan sesuatu yang simple, namun hal kecil itu akan mengubah hidup sang putri selamanya. Ia meninggalkan sebuah resep jajanan jalanan Jepang berupa stik daging goreng, yang biasa disebut Kushikatsu. Itu merupakan buah cinta sang ayah untuk putri kesayangannya.

Karena kushikatsu adalah makanan kesukaan putrinya. Sang ayah diam-diam menghabiskan berjam-jam waktunya untuk membuat komposisi kushikatsu yang pas.

Bloomberg melansir, memo yang ditulis dengan tulisan acak-acakan itu ternyata dapat menolong bisnis restoran dari jurang kebangkrutan dan membawa Hiroe dari seorang pekerja paruh waktu menjadi seorang wakil presiden perusahaan, serta menjadikannya seorang multimilionaire.

Mantan pekerja kantoran ini sekarang menjadi pilar penentu strategi perusahaan Kushikatsu Tanaka CO yang bernilai $82 juta setara Rp1,1 triliun.

Bisnisnya ini telah melewati berbagai rintangan semenjak pertama kali dibukan pada Desember 2008 lalu, dimana Tanaka, 46, dan Kenji Nuki, 46, (Presiden Direktur) menggunakan alat dapur bekas untuk menekan modal awal, sekarang Tanaka telah memiliki 146 cabang bisnis di seluruh Jepang, dan 1 di Hawai.

Mereka berencana untuk membuka 40 cabang lagi tahun ini. Ekspansi ini merupakan yang tercepat pada bidang bisnis restoran di Jepang, hal ini dikarenakan strategi yang diterapkan yakni dengan menawarkan menu dengan harga semurah mungkin.

Kushikatsu adalah jajanan yang terbuat daging dan sayuran yang ditusuk, kemudian digoreng dan dicelup ke dalam saus, makanan ini termasuk street food di Osaka, Jepang, tempat Tanaka menghabiskan masa kecilnya. Menu ini diketahui sebagai makanan cepat saji bagi para buruh untuk mengganjal rasa lapar mereka.

Tanaka kecil merupakan penggemar berat jajanan kushikatsu ini, di setiap kesempatan ia selalu mengatakan ingin memakan kushikatsu.

Mendiang ayahnya sangat memperhatikan satu hal yang tidak terlalu diperhatikan oleh orang lain, bahwa memasak adalah seni, takaran minyak, mentega, saus serta bahan lainnya haruslah pas agar menciptakan kushikatsu yang lezat.

Selama bertahun-tahun sang ayah menggunakan waktu luangnya setelah bekerja sebagai agen real estate untuk menyempurnakan kushikatsu buatannya. Sayangnya sang ayah meninggal saat Tanaka berusia 21 tahun.

Wakil Presdir perusahaan Tanaka CO ini kemduian memutuskan untuk menjadi wanita karir, setelah ia dropout dari kuliahnya. Ia kemudian berusaha membuat kushikatsu seperti yang dibuat sang ayah. Pada akhir 1990 ia bekerja bersama Nuki, yang saat itu memiliki bar di Osaka.

Nuki membiarkan pekerjanya itu untuk berekperimentasi dalam membuat kushikatsu, namun Tanaka tak kunjung dapat membuat komposisi kushikatsu yang pas. Tanaka sempat berpikir untuk menyerah, "itu tidak sesimpel yang aku pikir, mungkin aku memang tidak bisa melakukannya" ujarnya.

Keadaan semakin memburuk ketika krisis finansial menimpa Jepang pada 2008 lalu, Nuki dengan sangat terpaksa mau menutup restorannya.

Tanaka tidak menyerah dan bahkan menawarkan untuk meminjam uang di bank atas namanya. Namun ia telah menerima kebangkrutan itu dan mulai membereskan barang-barangnya, ketika akhirnya ia menemukan coretan memo yang berisi rahasia kushikatsu buatan ayahnya.

"Penemuannya tidak dramatis sama sekali dan kita juga masih belum tau apakah resep itu akan berhasil," kenang Nuki. Tapi mereka tetap mencobanya dan berhasil, "ini adalah kushikatsu yang biasa dibuat ayah untuk saya," ujar Tanaka.

Nuki yang menjadi fans dadakan jajanan kushikatsu itu memutuskan untuk melakukan satu usaha terakhir dengan mencoba menjual makanan itu.

Dia menemukan satu properti kecil dengan sewa yang cukup murah di daerah perumahan yang berada di luar pusat kota Tokyo. "banyak yang mengatakan ini tidak akan berhasil, lokasi itu tidak akan menarik orang karena tidak ada toko lain di dekatnya," jelasnya.

Tidak diduga kushikatsu Tanaka itu menjadi viral, jejeran pelanggan terlihat di depan toko bahkan sampai jam 1 pagi. Nuki bahkan sampai harus menyediakan meja tambahan. Jumlah kendaraan yang diparkir di luar resto pun membuat para tetangga protes.

Kedua partner bisnis ini pun mulai membuka toko kedua dan ketiga. Ketika mereka sudah tidak mampu melayani banyaknya pelanggan, Nuki dan Tanaka memutuskan sudah saatnya mengalihkan resto mereka menjadi bisnis waralaba. Itu menjadi awal bisnis multimilionaire mereka.

Tanaka seorang pekerja paruh waktu yang terlupakan, sekrang memiliki 4 persen saham yang bernilai lebih dari $3 juta setara Rp40 miliar di perusahan tersebut, resep itu adalah hadiah terakhir sang ayah yang akan terus ia jaga.

"Hanya saya dan Nuki yang telah merlihat resep itu, dan seterusnya akan tetap seperti itu. Kushikatsu adalah hidup bagi saya, saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan tanpanya," jelas Tanaka mengenang kembali perjalanan hidupnya.

KEYWORD :

Kushikatsu Tanaka CO




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :