Rabu, 24/04/2024 04:03 WIB

Internasional

Lagi, Korut Ujicoba Rudal Balistik

Korea Utara melakukan ujicoba rudal balistik Sabtu (29/4), kata militer Korea Selatan dan AS, menentang tekanan kuat dari Amerika Serikat dan sekutu utama.

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un (Foto: Reuters)

Jakarta - Korea Utara (Korut) melakukan ujicoba rudal balistik. Kata militer Korea Selatan dan AS dilakukan untuk  menentang tekanan kuat dari Amerika Serikat dan sekutu utama negara tersebut, China.

Dilansir Reuters, Perwira AS dan Korsel mengatakan,  tes tersebut dari daerah utara ibukota Korut, Pyongyang dan  tampaknya peluncururan itu gagal dari keempat uji coba rudal sejak bulan Maret.

Tes tersebut dilakukan saat Sekretaris Negara AS Rex Tillerson memperingatkan Dewan Keamanan UN, bahwa kegagalan mengekang program rudal nuklir dan balistik Korut konsekuensi menjadi bencana

Pejabat AS yang tak diketahui identitasnya mengatakan rudal itu mungkin senjata jarak menengah yang dikenal sebagai KN-17 dan mereka  bubar beberapa menit setelah lepas landas.

Militer Korsel mengatakan rudal tersebut dilepaskan dari wilayah Pukchang di arah timur laut, mencapai ketinggian 71 km (44 mil) sebelum terpecah beberapa menit kemudian.

Korea Utara telah melakukan kegiatan rudal dan senjata nuklir terkait dengan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak awal tahun dan diyakini telah membuat beberapa kemajuan dalam mengembangkan rudal jarak menengah dan rudal yang diluncurkan di kapal selam.

Ketegangan meningkat di semenanjung Korea karena kekhawatiran Korut dapat melakukan uji coba rudal jarak jauh, atau uji coba nuklir keenam, sekitar peringatan 15 tahun kelahiran pendiri negara bagiannya, atau hari yang menandai pendirian militernya

Waktu peluncuran tersebut menyarankan bahwa hal itu dihitung untuk mengirim pesan karena Korut tetap berada di bawah pengawasan kekuatan dunia, kata Kim Dong-yub, pakar Institut Studi Timur Jauh Kyungnam di Seoul.

"Rencananya pada waktu yang rumit di akhir Korea Selatan-AS. Latihan militer gabungan, Amerika Serikat berbicara tentang pilihan militer dan pengumuman kebijakan Korea Utara dan pertemuan Dewan Keamanan, "kata Kim.

Pasukan Korea Selatan dan AS telah melakukan latihan militer tahunan sejak awal Maret yang berakhir pada akhir April. Kim mengatakan Korea Utara mungkin telah memperoleh data yang diinginkannya dengan penerbangan pendek rudal itu, lalu meledakkannya di udara.

Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada  Kamis bahwa Korut adalah tantangan global terbesarnya dan sebuah "konflik besar dan utama" dengan kemungkinan adanya program rudal nuklir dan balistiknya.

Trump berkata sangat memuji pemimpin China Xi Jinping karena "berusaha keras" untuk mengendalikannya.

"Korut tidak menghormati keinginan China dan Presiden yang sangat dihormati saat meluncurkan, misal rudal hari ini tidak berhasil, Bad!," kata Trump dalam sebuah posting di Twitter setelah diluncurkan.

Dalam sebuah demonstrasi, Amerika Serikat mengirim kelompok kapal induk USS Carl Vinson ke perairan di semenanjung Korea, di mana ia akan bergabung dengan USS Michigan, sebuah kapal selam nuklir yang berlabuh di Korea Selatan pada hari Selasa.

KEYWORD :

Korea Selatan Ujicoba Nuklir Amerika Serikat UN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :