Sabtu, 20/04/2024 10:58 WIB

Uji Coba Nuklir, Ini Sanksi Baru Korut

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan pada Senin (24/4) bahwa Dewan Keamanan UN harus bersiap menjatuhkan sanksi baru kepada Korea Utara

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/NBC

Washington - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan pada Senin (24/4) bahwa Dewan Keamanan PBB harus bersiap menjatuhkan sanksi baru kepada Korea Utara karena kekhawatiran akan menguji bom nuklir keenam pada Selasa yang bertepatan peringatan 85 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea (TRK 

"Status quo di Korut juga tidak dapat diterima," kata Trump dalam sebuah pertemuan dengan 15 utusan Dewan Keamanan UN, termasuk China dan Rusia, di Gedung Putih. "Dewan harus bersiap menjatuhkan sanksi tambahan dan lebih kuat pada program rudal nuklir dan balistik Korut," kata Trump dilansir Reuters.

"Ini adalah ancaman nyata bagi dunia, terlepas kita ingin membicarakannya atau tidak. Korut adalah masalah dunia yang besar dan ini adalah masalah yang harus kita selesaikan pada akhirnya. Selama beberapa dekade orang-orang lebih memilih penutup mata dan acuh tak acuh, tapi sekarang saatnya bergerak," tambahnya.

Pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa sanksi yang lebih ketat dapat mencakup embargo minyak, melarang perusahaan penerbangan Korut, mencegat kapal kargo dan menghukum bank-bank China dan bisnis asing lainnya dengan Pyongyang.

Departemen Luar Negeri mengatakan, Sekretaris Negara AS, Rex Tillerson akan memimpin pertemuan ditingkat menteri khusus Dewan Keamanan untuk Korut pada Jumat (28/4) untuk membahas cara memaksimalkan dampak sanksi yang ada dan menunjukkan keputusan untuk menanggapi provokasi lebih lanjut dengan langkah-langkah baru yang sesuai.

Tillerson dan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis, Direktur Intelijen Nasional Dan Coats and General Joseph Dunford, ketua Kepala Staf Gabungan, juga akan mengadakan briefing langka mengenai Korut di Gedung Putih pada Rabu untuk seluruh Senat AS, Kata para ajudan.

Pejabat administrasi secara rutin melakukan perjalanan ke Kongres untuk menangani anggota parlemen namun tidak biasa bagi seluruh anggota Senat 100 untuk menghadiri acara tersebut di Gedung Putih, dan keempat pejabat tinggi tersebut untuk terlibat.

Gedung Putih mengatakan Trump dan Kanselir Jerman Angela Merkel membahas tantangan keamanan yang mendesak yang diajukan oleh Korut dalam sebuah panggilan telepon pada Senin (24/4).

Dalam percakapan telepon sebelumnya dengan Trump, Presiden China Xi Jinping meminta semua pihak untuk menahan diri, karena Jepang melakukan latihan dengan kelompok kapal induk penyerang AS yang menuju perairan Korea.

KEYWORD :

Nuklir Semenanjung Kore Amerika Serikat Korut




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :