Sabtu, 20/04/2024 09:55 WIB

Wacana Resuffle Jilid II Makin Menguat

Presiden menyatakan ekonomi nasional tetap tumbuh walau dunia melambat.

Presiden Jokowi meresmikan tol Tanjung Priok, Sabtu (15/4).

Jakarta – Wacana reshuffle cabinet Kerja kembali menguat. Bahkan, Presiden Joko Widodo menyinggung langsung wacana tersebut.  Jokowi memperingatkan atau mengancam menterinya bahwa mereka bisa diganti jika gagal mencapai target yang telah ditetapkannya.

"Target itu harus bisa diselesaikan. Kalau memang tidak selesai, pasti urusannya akan lain, bisa diganti. Ya saya blak-blakan saja, dengan menteri juga seperti itu. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan yang lain-lainnya," kata Presiden saat berbicara pada Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2017 di Jakarta, Sabtu (22/4).

Menyinggung masalah ekonomi, Presiden menyatakan ekonomi nasional tetap tumbuh walau dunia melambat. "Rasio ketimpangan, rasio kesenjangan atau gini rasio. Kita bisa melihat bahwa pada posisi pada saat ini berada pada posisi 0,397. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini sudah menurun sedikit demi sedikit, tetapi kita ingin agar gini rasio turun lebih banyak lagi," kata Presiden saat membuka Kongres Ekonomi Umat tahun 2017 itu.

Presiden mengatakan ekonomi dunia masih dalam pelambatan, namun ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,02 persen terbaik ketiga dibawah Tiongkok dan India. "Ini juga patut kita syukuri, tetapi yang perlu dilihat lebih detil, pertumbuhan ekonomi 5,02 persen tadi itu yang menikmati siapa? Ini yang perlu dilihat secara detil," kata Presiden.

Karena menyinggung masalah dan kondisi ekonomi yang masih toleransif, apakah ini berarti reseffle kabinet akan menyentuh pos menteri di luar sektor ekonomi?kita tunggu saja.

KEYWORD :

Reshuffle kabinet Presiden Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :