Presidium Relawan Nusantara, Andi Razak Wawo
Jakarta - Kemenangan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno melalui perhitungan cepat untuk memimpin DKI Jakarta, diminta hentikan mengungkit Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Karena jika itu terus dihembuskan, akan terjadi perbenturan ekonomi dan akhirnya berdampak pada konflik.
"Kalau pada masa kampanye soal SARA dihembuskan, itu juga adalah satu bagian dari berdemokrasi. Dan tidak ada yang bisa dibendung. Karena inti dari berdemokrasi adalah memberikan kebebasan penuh kepada rakyat untuk memilih dan menyaring kelayakan untuk dipilih," ujar Presidium Relawan Nusantara, Andi Razak Wawo, Kamis (20/4). Dan suksesnya pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta yang aman dari sejak masa proses penjaringan, kampanye, hingga pemungutan suara pertama dan kedua, Andi Wawo mengatakan, itu menandakan masyarakat sudah pintar untuk menentukan pilihan tanpa mempertimbangan agama dan lainnya. "Buktinya, yang terkena imbas SARA bisa masuk ke putaran kedua dengan suara terbanyak," ujarnya. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan yang dilakukan Renusa jelang tiga hari sebelum pencoblosan hingga pemungutan suara, Andi Razak mengatakan, ternyata sebagian besar hanya menginginkan Jakarta aman. "Tidak lebih dari itu. Hanya sebagian kecil saja yang bilang, ikut pilkada DKI Karena agama atau etnis," ujarnya.Andi Razak Wawo Pilkada DKI Jakarta