Kamis, 25/04/2024 13:44 WIB

AS Minta Dunia Internasional Tindak Korut

Amerika Serikat bersama para sekutu serta Cina, memberikan tanggapan terhadap uji rudal balistik terbaru Korut yang gagal

Tentara Korea Selatan di Pos Perbatasan Antara Korea Utara dan Selatan (Foto: Reuters)

Seoul - Amerika Serikat bersama para sekutunya  serta Cina, memberikan tanggapan terhadap uji rudal balistik terbaru Korut yang gagal. Trump melalui penasehat keamanan nasionalnya meminta pada Minggu (16/04) agar dunia internasional segera bertindak.

Cina telah menyatakan pendapatnya dengan menentang percobaan senjata Korea Utara tersebut dan mendukung sanksi yang diberikan oleh U.N.

Namun Pence dan Hwang menyatakan merasa terganggu dengan kebijakan ekonomi balasan Cina yang dinilai menyerang Korea Selatan karena penyebaran sistem anti-rudal (THAAD) AS. Karena Cina menganggap radar yang dipasang dapat menembus wilayahnya dan dapat merusak keamanan.

Juru bicara Kemterian Luar Negeri China, Lu Kang menyatkaan pada para wartawan di Beijing, bahwa situasi di semenanjung Korea sangat sensitif, rumit dan beresiko tinggi.

Semua pihak harus menghindari tindakan yang provokatif karena dapat menuangkan minyak di atas api.

Penasehat keamanan nasional Trump, H.R McMaster, mengatakan bahwa untuk sekarang Trump masih belum mempertimbangkan tindakan militer terhadap Korea Utara, meski kapal induk bertenaga nuklir sedang menuju wilayah tersebut.

"Ini saatnya bagi kita untuk melakukan tindakan apapun semampu kita, menghindari opsi militer, dan mencoba menyelesaikan dengan damai," ujar McMaster, "kami bekerja bersama para sekutu serta China untuk mengembangkan berbagai pilihan."

Kebanyakan pilihan jatuh pada empat kategori yakni, sanksi ekonom, aksi rahasia, negosiasi diplomatik dan kekuatan militer.

Pihak Trump memfokuskan strategi untuk melakukan sanksi ekonomi yang lebih keras, termasuk diantaranya embargo minyak, larangan penerbangan internasional, mencegat kapal kargo Korut dan menghukum bank China yang melakukan bisnis dengan Pyongyang.

 

KEYWORD :

Korea Utara Korea Selatan Amerika Serikat Cina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :