Presiden Donald Trump (R) dan Presiden China Xi Jinping (L) (Foto: AP)
Jakarta - Sehari setelah Korea Utara (Korut) diperingatkan serangan nuklir dari United States, Presiden Donald Trump dan China Xi Jinping kembali membahas situasi Korea Utara via Telefon pada hari Rabu (12/4)
Panggilan telfon itu seminggu setelah Trump dan Xi tatap muka untuk pertama kalinya di Florida. Menurut Reuters, Xi meminta Amerika Serikat menggunakan cara damai untuk menyelesaikan ketegangan di semenanjung Korea.
Harian Cina Global Times juga menulis sebuah editorial yang mengatakan Korut harus menghentikan kegiatan nuklir dan rudal untuk keamanan negaranya sendiri. "Tak hanya Washington penuh dengan keyakinan dan arogansi menyusul serangan rudal di Suriah, tetapi Trump juga bersedia untuk dianggap sebagai orang yang menghormati janjinya,” tulis Global Times.
Trump sebelum sebelumnya melalui twitter pada Selasa (11/4) mengatakan transaksi perdagangan AS-China akn lebih baik jika China menekan masalah Korea Utara. “Saya mengatakan kepada Presiden China bahwa kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat akan jauh lebih baik, jika mereka memecahkan masalah Korea Utara! Korea Utara sedang mencari masalah.
Jika China memutuskan membantu akan sangat lebih baik. Namun jika tidak, kami sendiri yang akan memecahkan masalah ini tanpa China!”Tulisnya di Twitter. Ketegangan di semenanjung Korea meningkat setelah Korut mengirimkan signal akan melakukan uji coba nuklir keenam atau peluncuran rudal lagi dalam waktu yang dekat
Surat kabar resmi Rodong Sinmun Korea Utara merilis, bahwa Korut siap menanggapi setiap agresi AS. “Tentara yang kuat revolusioner kami tajam mengawasi setiap gerakan oleh unsur-unsur musuh. Mata nuklir kami fokus memata matai mereka, tak hanya di Korea Selatan dan Pasifik operasi teater tetapi juga di daratan AS,” katanya.
Rudal Semenanjung Korea Xi Jinping Trump
