Kamis, 25/04/2024 16:26 WIB

Kasus Air Keras Novel Baswedan, Jokowi Seharusnya Bentuk Tim Gabungan

Pengusutan kasus terhadap Novel itu tak hanya sampai pada pelaku, juga dalangnya.

Gedung KPK

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan membentuk tim gabungan terkait terjadinya teror terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Pembentukan tim gabungan itu dinilai sebagai bentuk keseriusan dalam mengusut kasus penyiraman Novel dengan air keras.

Demikian disampaikan Wakil Ketua KPK, Busyro Muqodas di gedung KPK, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Tim gabungan itu sendiri, kata Busyro, harus terdiri dan melibatkan sejumlah unsur. Di antaranya pihak kepolisian dan masyarakat. "Ini perlu dilakukan karena sistemik dan ada unsur perencanaan. Jadi yang menangani bukan hanya polri saja, masyarakat sipil juga ikut. Jadi tim gabungan dibentuk," ungkap Busyro.

Tim gabungan, kata Busyro, sebelumnya dibentuk oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono terkait kasus Novel. Dimana saat itu SBY membentuk Tim 8 lantaran terjadi kriminalisasi kepada Novel saat menangani kasus dugaan korupsi simulator SIM di Korlantas Polri 2012. "Ini sudah kasat mata, maka tidak ada cara lain, kecuali presiden, selaku panglima tertinggi TNI dan Polri perlu segera membentuk tim. Sama seperti SBY dulu bentuk tim 8, dengan SK presiden," tegas Busryo.

Busyro mengakui teror terhadap Novel saat ini bukan yang pertama. Sebelumnya, Novel juga sempat mengalami sejumlah teror. Dimana teror tersebut terkait tugasnya selaku penyidik KPK dalam mengungkap kasus korupsi. Sebab itu, tegas Busyro, negara tak hanya basa basi terkait hal tersebut, namun juga harus hadir melindungi setiap warga negaranya. "Bandit-bandit koruptor dominan lakukan tindakan teroris di lapangan," ujar Busyro.

Sementara itu, salah satu anggota Koalisi Masyarakat Sipil, Nurcholis meminta agar pengusutan kasus terhadap Novel itu tak hanya sampai pada pelaku. Lebih dari itu, dalang kasus ini juga harus dibongkar. "Maka penyidikan atau pengusutan kasus ini tak hanya berhenti terhadap para pelaku lapangan, tapi dalangnya perbuatan ini," tegas Nurcholis.

KEYWORD :

KPK Novel Baswedan Pegawai KPK Presiden Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :