Kamis, 25/04/2024 15:25 WIB

Apa Keistimewaan Gideon-Kevin?

Keduanya mampu menciptakan hal-hal non teknis di lapangan yang dapat membuat lawan jadi kacau balau, emosi lawan menjadi tidak stabil.

Kevin - Markus

Jakarta – Keberhasilan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo meraih tiga gelar di turnamen penting secara beruntun telah mencuri perhatian dunia. Sebenarnya apa keistimewaan kedua pasangan yang mulai bersinar tahun lalu itu?

Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI mengatakan, motivasi besar merupakan kunci penampilan gemilang pasangan tersebut. Motivasi tidak mau kalah atau harus selalu menang itu mereka tunjukkan kendati harus menghadapi lawan-lawan tangguh seperti di Malaysia Open yang meruapakan turnamen kelas premier.

“Marcus/Kevin itu memang punya rasa tak mau kalah yang tinggi. Motivasinya itu maunya memenangkan semua pertandingan yang mereka lalui. Bisa dilihat sendiri bagaimana mereka di Malaysia Open ini walaupun fisiknya sudah habis-habisan tapi daya juangnya luar biasa,” kata Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI.

Untuk mewujudkan impian besar meraih gelar, Marcus/Kevin memang berlatih keras. Usai merebut gelar juara di All England 2017, Marcus/Kevin langsung kembali latihan untuk memenuhi target pertahankan gelar India Open Super Series 2017. Kurang dari dua pekan persiapan, Marcus/Kevin kemudian mempertahankan gelar di India Open Super Series 2017. Dari New Delhi, di malam yang sama setelah laga final, Marcus/Kevin langsung terbang ke Kuala Lumpur dan terbang lagi ke Kuching untuk mengikuti Malaysia Open.  Di Malaysia, mereka berhasil mengatas tiga pasangan Tiongkok dan dua pasangan Jepang.

Mantan Kepala Pelatnas PBSI, Rexy Mainaky melihat, Marcus/Kevin punya mental yang stabil untuk jadi juara.  “Waktu melihat peserta di Malaysia Open ini, memang saya sudah merasa Marcus/Kevin akan juara. Belum ada yang bisa menandingi mereka, termasuk pasangan asal Tiongkok bahkan Fu Haifeng/Zheng Siwei sekalipun. Marcus/Kevin sudah punya mental yang stabil untuk jadi juara, di usia seperti itu sudah bisa kontrol permainan, dari ketinggalan dan bisa rebut poin dan kontinyu terus sampai menang, ini yang membuat mereka istimewa,” kata Rexy peraih medali emas di Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagdja seperti dikutip Badmintonindonesia.org

Selain itu, lanjut Rexy, Marcus/Kevin juga tidak cuma punya kecepatan yang bagus, namun kerjasama tim sangat baik. Yang tak kalah penting, keduanya mampu menciptakan hal-hal non teknis di lapangan yang dapat membuat lawan jadi kacau balau, emosi lawan menjadi tidak stabil.

“Saya rasa ini adalah hal yang wajar, ini bagian dari taktik permainan. Sama saja seperti saya dan Ricky (Soebagdja) dulu kalau mau menang dari musuh bebuyutan kami Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock (Malaysia), kami harus bikin mereka emosi dulu, asalkan masih dengan cara yang wajar dan tidak melanggar aturan,” pungkasnya.

Keberhasilan Marcus/Kevin pun tak luput dari jasa mantan pelatih ganda putra PBSI Chafidz Yusuf yang menyatukan Marcus/Kevin di pelatnas. Chafidz yang kini melatih tim ganda putri, mengungkapkan rasa bangganya kepada Marcus/Kevin atas prestasi di awal tahun 2017 ini. Keduanya memang memiliki hasrat yang kuat untuk menjadi juara.

“Secara teknis, mereka berdua itu klop, saling melengkapi. Kevin dengan segala skill-ya di depan net sebagai si pengatur serangan. Sedangkan Marcus bagus di finishing- nya. Secara komunikasi juga bagus, mereka saling memahami satu sama lain,” tutur Chafidz.

KEYWORD :

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo bulutangkis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :