Kamis, 25/04/2024 12:18 WIB

Internasional

Warganya Dideportasi, Taiwan dan China Cekcok

China membela diri terkait masalah deportasi warga Taiwan yang terlibat dalam kasus penipuan akses telekomunikasi di luar negeri.

Ilustrasi

Beijing - China membela diri terkait masalah deportasi warga Taiwan yang terlibat dalam kasus penipuan akses telekomunikasi di luar negeri. China bahkan menyatakan telah mendapatkan persetujuan dari dunia internasional, setelah Taiwan memprotes keputusan Spanyol untuk mendeportasi sekitar 200 warganya ke China.

Reuters melaporkan,  kasus Spanyol ini adalah kasus terbaru yang melibatkan warga Taiwan yang berada di luar negeri dengan dugaan melakukan penipuan telekomunikasi terhadap China. Mereka ditangkap dan dikirim ke Negara Tirai Bambu, dan alhasil telah menyulut kemarahan Taipei.

Negara yang terkenal dengan hewan Panda itu,  masih menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan seolah memiliki otoritas terhadap negara tersebut. Tahun lalu sebagai contohnya,warga negara Taiwan yang diduga melakukan penipuan telekomunikasi dideportasi ke China secara paksa dari beberapa negara, seperti Kenya, Kamboja dan Armenia.

An Fengshan, juru bicara Kantor Urusan Taiwan-China, ketika ditanya tentang kasus Spanyol mengatakan di konferensi pers yang digelar, bahwa keputusan itu diambil karena kedua korban serta bukti yang terkait dengan penipuan sedang berada di dataran China.

"Tindakan ini telah menerima persetujuan dari kedua pihak, baik pihak Taiwan dan masyarakat internasional," ungkap An Fengshan.

Pemerintah Spanyol pada Jumat lalu juga mengatakan,  telah menyetujui ekstradisi 269 warga China sebagai bagian dari penyelidikan yang telah dilakukan selama setahun berkenaan dengan kasus penipuan internet yang dioperasikan dari beberapa kota di Spanyol, termasuk Barcelona dan Madrid.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Spanyol, mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 839 korban dan jumlah kerugian dalam bentuk uang mencapai 120 juta Yuan atau setara dengan Rp232Miliar. Kementerian Luar Negeri Taiwan sangat menyesalkan keputusan deportasi tersebut, karena 200 tersangkanya merupakan warga Taiwan.

Seperti diketahui dahulu pasukan nasionalis yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada akhir perang saudara dengan komunis pada tahun 1949 dan China sampai sekarang terus melakukan pemaksaan untuk membawa Taiwan kembali berada di bawah kendalinya. China juga semakin menjepit akses internasional Taiwan semenjak pemilu tahun lalu.

 

KEYWORD :

China Taiwan Perang Saudara Deportasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :