Marlen Sitompul | Senin, 20/02/2017 12:43 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Jakarta - Ketua Pansel Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang juga menjabat Menkeu Sri Mulyani telah meluluskan sebanyak 107 orang pada seleksi tahap pertama calon pejabat OJK. Diantaranya, dari kalangan politik, akademisi, profesional, dan pejabat OJK.
Menanggapi hal itu, Presdir Centre For Banking Crisis (CBC) Achmad Deni Daruri mengatakan,
Pansel OJK sangat dipertaruhkan kredibilitas dan tranparansinya dalam meluluskan calon pejabat OJK pada gelombang dua, 24 Februari nanti.
"Kriteria meluluskan calon pejabat OJK harus jelas minimal punya kemampuan tehnis dan regulasi dalam industri keuangan saat ini dan di masa yang akan datang. Dan mempunyai latar belakang yang bersih," kata Deni, kepada wartawan, Jakarta, Senin (20/2).
Kata Deni, meski
Pansel OJK bisa meluluskan siapa saja dan dari mana saja mereka berasal, namun harus memenuhi syarat dak kriteria yang betul-betul hasil evaluasi yang berkualitas.
"Bukan karena teman dekat atau satu sekolahan atau meluluskan seseorang yang bersangkutan adalah anggota DPR sebagai mitra kerja pemerintah. Sehingga
Pansel OJK punya rasa takut dengan DPR kemudian diluluskan bukan atas dasar kemampuan individunya," tegasnya.
Jadi, kata Deni,
Pansel OJK harus transparan dan mempunya dasar yang bisa dipertanggung jawabkan dalam meluluskan calon pejabat OJK nantinya.
"
Pansel OJK jangan sampai melempar tanggung jawabnya kepada presiden. Sehingga presiden merasa di lempar masalahnya oleh hasil kerja pansel yang tidak berani sejak awal," terangnya.
Selain itu, kata Deni,
Pansel OJK juga jangan sampai mengorbankan apa yang telah dibangun oleh pejabat OJK periode pertama, dengan meluluskan orang-orang yang tidak berkualitas dan tidak berintegritas yang tinggi.
"Integritas lembaga OJK harus benar-benar dijaga.
Pansel OJK diharapkan punya keberanian meluluskan calon pejabat OJK berdasarkan kualitas dan berintegritas," tegasnya.
KEYWORD :
Pansel OJK Menkeu Sri Mulyani
