Ilustrasi Pilkada DKI
Jakarta - Sehari sebelum pencoblosan Pilkada DKI Jakarta, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar melontarkan tudingan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kicauan Antasari sontak membuat SBY dan tim pemenangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni kalang kabut. Bagaimana tidak, ayah calon gubernur nomor urut satu itu disebut sebagai dalang atas kriminalisasi Antasari soal kasus pembunuhan bos Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen pada 2009 lalu.Alhasil, kicauan Antasari itu disebut berhasil membuat perolehan suara Agus-Sylvi di Pilkada DKI Jakarta terjun bebas. Adalah Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut Antasari sebagai pemicu atas kekalahan Agus-Sylviana."Itu isu berbau sensasional dan heboh. Berita ini digulirkan secara massif sehari sebelum pencoblosan," kata Peneliti LSI Ade Mulyana, saat merilis hasil quick count Pilkada DKI, di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (15/2).Baca juga :
Sampai Kiamat, Antasari Ogah Minta Maaf ke SBY
"Suara Agus beralih lebih banyak ke Anies dan terutama ke Ahok. Data quick count menunjukkan pro dan kontra isu itu sangat punya efek elektoral," tegasnya.Diketahui, berdasarkan hasil quick count yang dirilis LSI, pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berhasil melenggang ke putaran kedua. Dimana, Agus-Sylvi memperoleh suara 16,88 persen, Ahok-Djarot 42,95 persen, dan Anies-Sandi 40,77 persen.Sampai Kiamat, Antasari Ogah Minta Maaf ke SBY
Baca juga :
Bareskrim Diminta Proses Antasari Azhar
Bareskrim Diminta Proses Antasari Azhar
Antasari Vs SBY Agus-Sylvi Pilkada DKI Jakarta