Jum'at, 26/04/2024 06:39 WIB

Wow!! Penderita HIV di Jatim Capai 57.321 Jiwa

Ada dua faktor penyebab tingginya penularan virus HIV di Jatim.

Ilustrasi

Surabaya - Penderita virus HIV di Provinsi Jatim per September 2016 diperkirakan mencapai 57.321 jiwa. Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun.

"Dari jumlah tersebut baru 68 persen atau sekitar 39.157 orang yang berhasil dideteksi," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Drg Ansarul Fahruda di Surabaya, Kamis (9/2).

Dalam Seminar Peran Partisipatif Remaja dalam Upaya Mewujudkan Generasi Muda Bebas HIV/AIDS di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, dia mengatakan penderita AIDS yang belum berhasil di deteksi mencapai 17.394 orang. Kemainkan penderita HIV dari tahun ke tahun bukan berarti harus dianggap hal yang kurang baik.

Dengan kenaikan tersebut, menggambarkan kinerja dari teman-teman di lapangan, teman-teman LSM, yang bisa melakukan penjangkauan dan mengajak orang datang ke tempat layanan tes HIV yang sudah didirikan."Sekarang seluruh kabupaten/kota bisa memberikan layanan tes HIV," kata dia.

Dia menganggap, kenaikan itu sudah sewajarnya dikarenakan fasilitas yang sudah ada, sehingga banyak orang datang memerikasakan diri. Penemuan yang meningkat ini, lanjut dia, justru memberi nilai tambah. "Semakin dini kita tahu HIV, sehingga tidak sampai menunggu posisi ke AIDS-nya. Deteksi dini HIV ini begitu penting agar segera diobati dan tidak terjadi penularan pada keluarga atau kontak eratnya," jelasnya seperti dilansir Antara.

Ansarul menjelaskan, ada dua faktor penyebab tingginya penularan virus HIV di Jatim. Pertama, melalui hubungan seks tidak aman atau heteroseksual. Faktor kedua adalah penggunaan narkoba, psikotropika dan zat adiktif (Napza), khususnya yang menggunakan jarum suntik. "Surabaya menjadi kota tertinggi dengan 8.300 penderita, kemudian Kota Malang dengan 3.400 penderita, disusul Kabupaten Sidoarjo dengan 2.800 penderita," ucapnya.

Dia menambahkan, Dinkes Jatim menargetkan bisa menjangkau 80 persen penderita HIV. Namun saat ini masih perlu penjangkauan kerja sama dengan LSM, kader kesehatan, untuk mendeteksi dini orang-orang berisiko HIV. Selain memperluas jangkauan, pihaknya meminta dokter, perawat, atau bidan berinisiatif melakukan tes kepada pasien dengan keluhan diare yang disertai dengan hal-hal lain.

KEYWORD :

HIV AIDS Jawa Timur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :