Sabtu, 20/04/2024 03:39 WIB

Awas! Inflasi Makin Menjadi-Jadi

Makin rendahnya nilai mata uang belum bisa diimbangi pertumbuhan sektor industri yang bisa mengangkat pendapatan masyarakat.

ekonomi

Jakarta - Inflasi yang dapat menekan daya beli masyarakat Indonesia diprediksi akan semakin tinggi. Parahnya lagi, makin rendahnya nilai mata uang belum bisa diimbangi pertumbuhan sektor industri yang bisa mengangkat pendapatan masyarakat.

Badan Pusat Statistik merilis bahwa pada tahun 2016 tingkat harga mengalami inflasi sebesar 3,02% atau lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,02%. Keterpurukan tahun lalu diprediksi makin parah, karena inflasi diperkirakan bakal lebih tinggi lagi.

Pemicunya adalah kenaikan harga diatur pemerintah (administered price), seperti tarif pengurusan surat kendaraan bermotor, tarif dasar listrik, hingga harga bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 menargetkan inflasi di level 4% atau sesuai dengan target BI 4 plus minus 1%.

"Inflasi akan mempengaruhi konsumsi rumah tangga karena itu inflasi yang rendah menjadi kunci supaya daya beli konsumsi rumah tangga tak tergerus," ujar Kepala BPS Suhariyanto.

Ia menyarankan agar pemerintah memacu seluruh sektor industri, utamanya sektor yang menyerap banyak tenaga kerja. Meliputi sektor pertanian, industri, sektor perdagangan, maupun sektor konstruksi.

KEYWORD :

Inflasi Daya Beli




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :