Kamis, 18/04/2024 12:05 WIB

Museum Louvre Kembali Dibuka Pasca Teror

Kementerian Luar Negeri Mesir yang menegaskan bahwa pelaku bernama al-Hamahmy merupakan warga negara Mesir.

Polisi Perancis berjaga-jaga di depan Museum Louvre (foto: Reuters)

Paris - Meski sempat dilanda kepanikan pasca serangan teror Jumat (3/2) kemarin, Museum Louvre di pusat Kota Paris, Perancis,  akhirnya kembali dibuka untuk umum. Pelaku teror yang didapati membawa dua bilah parang saat melakukan penyerangan kepada aparat, mendapatkan lima kali tembakan, dan kini harus mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.

Pelaku akhirnya berhasil didentifikasi. Sebuah pernyataan muncul dari pejabat Kementerian Luar Negeri Mesir yang menegaskan bahwa pelaku bernama al-Hamahmy merupakan warga negara Mesir, yang sedang melakukan perjalanan ke Dubai. Dari Dubai, pelaku lalu terbang ke Paris.

Tidak ada catatan kriminal dan aktivitas politik yang dilakukan oleh al-Hamahmy, berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri Mesir. Namun, cuitan di akun media sosial Twitternya atas nama Abdallah El-Hamahmy, pria 28 tahun ini memposting sebuah status yang berbunyi, “tidak ada negosiasi, tidak ada kompromi, perang harus dilakukan tanpa henti”.

Dilansir dari Scotsman, postingan inilah yang menjadi bahan kecurigaan pihak keamanan Perancis yang menduga al-Hamahmy terkait dengan jaringan kelompok radikal ISIS. Terlebih, sebelum melakukan aksinya, al-Hamahmy berlari sambil berteriak ‘Allahu Akbar’ ke arah sejumlah petugas keamanan yang sedang berjaga di depan Museum Louvre.

Dari hasil penyelidikan, al-Hamahmy juga diketahui melakukan transaksi pembelian dua buah parang militer di sebuah toko senjata di Paris. “Dia membayar 1.700 euro untuk tinggal selama satu minggu di sebuah flat lantai delapan, dekat Champs-Elysees,” ujar jaksa Perancis dikutip dari Metro.

KEYWORD :

Terorisme penembakan Paris Museum Louvre




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :