Sabtu, 20/04/2024 20:25 WIB

Anggaran Riset Terbatas, Harus Efektif dan Efisien

Indonesia memiliki beberapa potensi untuk bersaing dalam era globalisasi.

Menko PMK Puan Maharani

Jakarta - Salah satu kendalan dalam mengembangkan riset dan inovasi, baik melalui Perguruan Tinggi maupun melalui Badan Riset adalah masih terbatasnya alokasi anggaran untuk belanja riset. Berdasarkan data, anggaran riset Indonesia hanya sebesar 0,09% dari PDB Nasional. Sementara Malaysia sudah mencapai 0,39%, Vietnam 1,1%, Singapura bahkan mencapai 2%. Sedangkan UNESCO merekomendasikan bahwa anggaran belanja riset suatu negara idealnya tidak kurang dari 2% PDB.

Karena itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meminta agar anggaran yang terbatas tersebut harus digunakan secara efektif dan efisien. Dalam arti pembangunan penelitian dan penerapan Iptek harus memiliki prioritas dan fokus, memiliki tahapan dan target yang jelas.

“Saya telah meminta kepada Menteri Ristekdikti agar menyusun rancangan tentang arah, strategi dan target pengembangan riset dan inovasi ke depan. Rancangan tersebut diharapkan dapat membantu kita dalam pengembangan riset yang efektif dan efisien,” tegas Menko PMK saat menjadi panelis dalam Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2017 dengan tema “Mewujudkan Amanat Konstitusi Pendidikan Nasional Melalui Peningkatan Anggaran Untuk Kualitas Riset dan Inovasi Perguruan Tinggi” di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (2/2).

Menko PMK mengungkapkan, Indonesia memiliki beberapa potensi untuk bersaing dalam era globalisasi. Seperti yang diungkapkan World Economic Forum di dalam laporannya The Global Competitiveness Report 2016-2017, potensi tersebut yakni pangsa pasar yang besar, kecanggihan berbisnis yang terus berkembang, lingkungan ekonomi makro yang kondusif, kesiapan teknologi yang memadai, dan potensi inovasi yang terus berkembang.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing bangsa mulai dari gerakan anti pungli, debirokratisasi, deregulasi, peningkatan akses pembiayaan, dan peningkatan pelayanan publik yang semakin masif melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental di pemerintahan, khususnya dalam membangun Indonesia Melayani, Tertib, Mandiri, Bersih, dan Bersatu. “Peran Perguruan Tinggi sangat strategis, sebagai pusat riset dan inovasi, yang dapat berkontribusi dalam pembangunan perekonomian Indonesia yang berdaya saing”, ujar Menko Puan.

Diakhir paparannya, Menko juga berharap agar Konferensi Forum Rektor Indonesia mampu hasilkan formula riset dan inovasi sebagai kontribusi untuk percepatan pembangunan nasional di masa mendatang.  Hadir dalam acara itu sebagai panelis adalah Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

KEYWORD :

Riset Puan Maharani Menko PMK




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :