| Kamis, 26/01/2017 14:34 WIB
Ilustrasi logo Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT PLN, Sofyan Basir dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (26/1) untuk berkoordinasi soal dugaan suap kepada pejabat PLN oleh perusahaan penyedia mesin asal Inggris, Rolls Royce.
Sofyan pun tak membantah pengadaan mesin dan pemeliharaan mesin pembangkit listrik
PLN di Kalimantan turut melibatkan Rolls-Royce. "Iya (soal Rolls-Royce turut dibahas)," ucap Sofyan usai melakukan pertemuan dengan pimpinan
KPK.
Pun demikian, kata Sofyan, dirinya mengaku belum mengetahui secara pasti mengenai proses proyek itu. Sebab, lanjut Sofyan, dirinya baru menjabat sebagai Dirut
PLN pada 2015. Sedangkan proyek Rolls-Royce berlangsung pada 2003, 2007, dan 2013.
"Saya sendiri karena baru masuk 2015, jadi sedang dikaji. (Pengadaannya ada pada tahun) 2003, 2007, dan 2013 terakhir. Pengadaan mesin dan pemeliharaan tapi itu sudah lama sekali," terang dia.
Dalam koordinasi ini,
PLN meminta dukungan pengawasan kepada
KPK dalam menjalankan setiap proyek.
PLN selain itu juga menyosialisasikan program 35ribu megawat yang dicanangkan oleh pemerintah dalan rapat koordinasi dengan
KPK tadi.
"Untuk membangun sistem kontrol yang lebih baik, tadi kami koordinasi dan
KPK sangat dukung rencana-rencana untuk pengamanan dan bagaimana bahwa korupsi dan gratifikasi itu bisa diamankan dalam proyek-proyek
PLN," tandas Sofyan.
Oleh Pengadilan di Inggris, Rolls-Royce diketahui telah dinyatakan bersalah lantaran menyuap pejabat di sejumlah negara dalam menjalankan bisnisnya. Salah satunya dalam penjualan mesin pesawat untuk PT Garuda Indonesia.
KPK dalam kasus ini telah menetapkan mantan Dirut PT Garuda Indonesia, Emirsyah Sattar dan pendiri PT Mugi Rekso Abadi (MRA) Group, Soetikno Soedarjo sebagai tersangka.
Hasil investigasi antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), Rolls-Royce juga diduga menyuap pejabat-pejabat
PLN untuk pemenangan proyek pada 2007. Data dan informasi terkait dugaan suap ke pejabat
PLN itu telah dikantongi
KPK dari SFO dan lembaga antikorupsi Singapura, CPIB.
KEYWORD :
Suap Rolls Royce KPK PLN