Rabu, 24/04/2024 09:25 WIB

Tiga Tahun Terlempar, Saham BUMI Kembali Masuk Indeks LQ45

Bersama dengan saham BUMI, saham XL Axiata Tbk (EXCL) dan PP Properti Tbk (PPRO) juga menjadi penghuni kelompok LQ45 untuk periode Februari 2017 - Juli 2017

Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/1/2017). Perdagangan IHSG pertama di awal tahun 2017 ditutup melemah 20,74 poi

Jakarta - Sebanyak 45 emiten baru yang sahamnya paling likuid ditransaksikan atau LQ45 diumumkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang pernah terlempar pada Januari 2014 menjadi salah satu emiten yang masuk kembali di jajaran saham bergengsi ini.

Bersama dengan saham BUMI, saham XL Axiata Tbk (EXCL) dan PP Properti Tbk (PPRO) juga menjadi penghuni kelompok LQ45 untuk periode Februari 2017 - Juli 2017.

Masuknya tiga saham otomatis secara otomatis menggantikan anggota LQ45 yang sebelumnya oleh Global Mediacom Tbk (BMTR), Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), dan Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

Dalam pengumuman bursa, Rabu (25/1/2017), Eko Siswanto, Kepala Divisi Operasional Perdagangan Bursa Efek Indonesia menyatakan, berdasarkan hasil evaluasi pada Januari 2017 atas saham-saham yang akan digunakan dalam penghitungan indeks LQ45 berikut daftar saham LQ45 untuk periode Februari 2017-Juli 2017;

Astra AgroLestari (AALI), Adhi Karya (ADHI), Adaro Energy (ADRO), AKR Corporindo (AKRA), Aneka Tambang (ANTM), Astra International (ASII), Alam Sutera Realty (ASRI), Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Tabungan Negara (BBTN), Bank Mandiri (BMRI), dan Bumi Serpong Damai (BSDE), Bumi Resources (BUMI).

Selanjutnya, Charoend Phokphand (CPIN), Elnusa (ELSA), XL Axiata (EXCL), Gudang Garam (GGRM), HM Sampoerna (HMSP), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Vale Indonesia (INCO), Indofood Sukses Makmur (INDF), Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), Jasa Marga (JSMR), Kalbe Farma (KLBF), Lippo Karawaci (LPKR), Matahari Dept Store (LPPF), London Sumatera Plantation (LSIP), Media Nusantara Citra (MNCN).

Berikutnya, Hanson International (MYRX), Perusahaan Gas Negara (PGAS), PP Properti (PPRO), Bukit Asam (PTBA), Pembangunan Perumahan (PTPP), Pakuwon jati (PWON), Surya Citra Media (SCMA), Semen Indonesia (SMGR), Summarecon Agung (SMRA), Sri Rejeki Isman (SRIL), Sawit Sumbermas (SSMS), Telekomunisi Indonesia (TLKM), United Tractors (UNTR), Unilever Indonesia (UNVR), dan Wijaya Kaya (WIKA).

KEYWORD :

Ekonomi Pasar Modal LQ45. BUMI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :