Kata Menteri Susi, "Laut Adalah Masa Depan Bangsa"

Jakarta-Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti menegaskan  bahwa laut adalah masa depan bangsa. Sehingga sudah seharusnya dijaga oleh seluruh rakyat dan tidak boleh dirusak.  

"Laut adalah masa depan bangsa. Kalau laut adalah masalah bangsa, ya tidak boleh dirusak, tidak boleh dibom, tidak boleh digaruk pake keruk kerang, tidak boleh dipotas, tidak boleh dihancurkan, harus dijaga," tegasnya pada Konferensi Pers di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis (19/01).

Susi menambahkan, sebagai salah satu Program Sentra Kelautan, maka pulau terluar atau pulau-pulau yang berbatasan dengan dunia luar menjadi perhatian utama.  "kenapa penting, ya karena berbatasan dengan dunia luar, dengan negara lain, dengan segala pencuri ikan," ujarnya.

Karenanya, Menteri Susi mengatakan,  pada tahun ini KKP fokus untuk melakukan pemerataan, memberikan kesempatan kepada UMKM, dan melakukan pembinaan. Supaya mereka bisa bersaing dengan tenaga asing.

Susi mencontohkan, orang-orang di Belitung lebih menyukai nelayan dari Filipina. Sebab nelayan Filipina lebih cakap dalam menangkap ikan.

"Misalnya di Belitung, orang Belitung sendiri lebih senang kepada orang Filipina, kenapa? Karena orang Filipina lebih jago dan sudah mengenal lebih dulu. Kalau kita tidak kasih kesempatan sama orang Belitung, mau kapan orang Belitung belajar memancing ikan. Makanya kita stop. Masak mau mancing aja kita harus ngimpor dari asing," ujarnya. (Khairul Anwar)

KEYWORD :

Program Kelautan Susi Pudjiastuti

Lahir dari Keluarga Terkenal Hollywood, Drew Barrymore Ungkap Kebodohan Genetik

Gus Muhdlor Bakal Ajukan Praperadilan, KPK: Itu Hak Tersangka

Demokrat Hormati Langkah Megawati Ajukan Amicus Curiae

KPK Eksekusi Sanksi Etik Mantan Karutan Terkait Pungli

Dari Tilang Gage Lebaran 2024 mencapai Rp4,3 Miliar

Iran akan Tanggapi Keras Setiap Tindakan yang Bertentangan dengan Kepentingannya

Kasus Penyiksaan Pria Ukraina oleh Warga Rusia Tuntut Keadilan di Argentina

Denny Indrayana Prediksi MK Tolak Gugatan Kubu Amin dan Ganjar