Kamis, 18/04/2024 21:01 WIB

Kronologis Bentrokan Massa Kendeng dan Petani Tembakau Menurut APTI

Aksi petani Tembakau di Semarang.(foto:istimewa)

Semarang - Aksi unjuk rasa massa petani tembakau yang tergabung dalam Aliansi Petani Tembakau Indonesia (APTI) sempat bentrok dengan massa dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). Keduanya memang berada pada lokasi yang sama menyampaikan aspirasi di halaman kantor gubernur Jawa Tengah, Semarang pada Selasa (17/01) siang.

Siang yang panas itu kedua massa yang berada di jalan Pahlawan, tiba-tiba terlibat bentrokan. Aparat kepolisian mencoba melerai aksi yang melibatkan kedua massa itu. Bahkan sempat diisukan ada provokator yang menyusup dalam aksi kedua massa tersebut.

"Salah satu anggota kita dipukuli kelompok lain. Anggota saya namanya Joko Santoso petani tembakau dari lereng Gunung Sumbing," ucap Agus Parmuji, yang mewakili APTI, di Semarang kepada jurnas.com Selasa (17/01) melalui telepon.

Menurut Agus Parmuji, yang mewakili APTI, bahwa awal mulanya ia tidak mengetahui secara jelas. Mereka hanya mengadakan tahlilan bersama sebelum memulai orasi, lalu kemudian beberapa perwakilan petani tembakau mulai berorasi serta pentas angklung.

"Tiba-tiba di bawah massa telah ricuh. Setelah saya selidiki ternyata ada petani tembakau yang dipukuli. Massa langsung menolong orang tersebut," jelas Parmuji, "kelihatannya ada yang sengaja memrovokasi dengan memukul anggota kami. Siapa yang membenturkan kami tidak tahu."

Aksi tersebut, masih terkait dengan aksi yang pernah petani tembakau suarakan, yaitu tuntutan untuk menolak impor tembakau dan mendesak disahkannya RUU Pertembakauan yang sekarang sudah masuk program prolegnas 2017.[]

KEYWORD :

petani tembakau tolak impor tembakau




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :