Selasa, 16/04/2024 18:11 WIB

Jika Amerika Tutup LCS, China Siap "Perang"

Amerika Serikat sebelumnya telah meminta China untuk menghormati temuan pengadilan arbitrase di Den Haag awal tahun ini yang memutuskan mendukung Filipina, menolak klaim teritorial China di perairan strategis tersebut.

Liaoning, kapal induk Cina (foto: Independent)

Beijing - Amerika Serikat memerlukan perang untuk menutup jalan China ke pulau di Laut China Selatan (LCS). Hal itu dikemukakan tabloid Global Times yang berpengaruh di China, Jumat (13/1), dalam tajuknya, menanggapi pernyataan calon Menteri Dalam Negeri AS, Rex Tillerson.

Tillerson dalam dengar pendapat kepastian di depan Komite Senat Hubungan Luar Negeri AS, mengatakan ingin mengirim sinyal ke China bahwa jalan mereka ke pulau di Laut China Selatan, yang disengketakan, "tidak akan diberikan". Dia tidak menjelaskan lebih lanjut maksud dari pernyataan itu.

Global Times yang dikelola pemerintah China, menyatakan bawa Amerika Serikat harus "membayar dengan perang besar" di Laut China Selatan untuk menghalangi jalan China ke kepulauan di wilayah tersebut. Tabloid itu dikenal menulis kata tegas, memiliki tajuk nasionalis dan menyulut tindakan provokatif, diterbitkan koran andalan partai berkuasa, Komunis. Itu tidak mencerminkan kebijakan China.

"Tillerson memiliki keberanian lebih baik pada strategi tenaga nuklir jika dia ingin memaksa negara besar pemilik nuklir menarik diri dari wilayahnya sendiri," tambah media ini dalam Bahasa Inggris.

Tajuk itu juga mengatakan bahwa Tillerson, ketua dan mantan kepala eksekutif Exxon Mobil Corp, adalah yang paling mungkin dari kabinet presiden terpilih Donald Trump ditolak Kongres.  

China mengklaim sebagian besar LCS yang kaya energi dan strategis adalah wilayahnya. Sekitar US$5 triliun perdagangan melalui kapal melewati lokasi itu setiap tahun.  Negara sekitar seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim.

Amerika Serikat sebelumnya telah meminta China untuk menghormati temuan pengadilan arbitrase di Den Haag awal tahun ini yang memutuskan mendukung Filipina, menolak klaim teritorial China di perairan strategis tersebut. Pemerintah Presiden Barack Obama melakukan ronda udara dan laut secara berkala untuk menegaskan hak pelayaran bebas di Laut China Selatan. Amerika juga berusaha menghalangi China membuat pulau buatan di laut tersebut.

 

 

KEYWORD :

Sengketa Laut China Selatan ASEAN Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :