Kamis, 25/04/2024 07:58 WIB

Usai Sekjen PBB, Ban Ki-moon Jadi Presiden Korsel ?

Ban adalah salah satu calon unggulan dalam beberapa jajak pendapat untuk menggantikan Park, yang nasibnya kini berada di tangan Mahkamah Konstitusi, setelah parlemen Korea memakzulkannya pada Desember 2016.

Ban Ki-moon

Seoul - Usai menuntaskan tugas Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada 1 Januari 2017, Ban Ki-moon tiba di kampung halamannya di Korea Selatan, Kamis (12/1). Sepuluh tahun memimpin organisasi dengan peran penting di pentas dunia, kapasitas  Ban tentu tidak diragukan. Diplomat kawakan dan Mantan Menteri Luar Negeri Korea Selatan ini sudah makan asam garam. Lantas, apakah pria berusia 72 tahun ini akan benar-benar pensiun atau masih akan melanjutkan karir politiknya?

Pria kelahiran 13 Juni 1944 yang rendah hati ini rupaya masih menimbang jalan ke depan yang bakal ditempuh. Namun ia menegaskan akan mengeluarkan keputusan mengenai karir politiknya dalam dalam tempo tidak lama. Pernyataan itu dikeluarkannya di tengah perkiraan dia akan maju dalam pertarungan pemilihan umum, yang mungkin dipercepat jika Presiden Park Geun-hye dipaksa turun dari jabatannya.

Ban adalah salah satu calon unggulan dalam beberapa jajak pendapat untuk menggantikan Park, yang nasibnya kini berada di tangan Mahkamah Konstitusi, setelah parlemen Korea memakzulkannya pada Desember 2016 atas skandal perdagangan pengaruh. Namun, Ban tampaknya tidak mau kepulangannya ke tanah leluhur langsung masuk ke dalam pusaran panas kisruh politik di negaranya. Ia enggan menyatakan apakah dia mencalonkan diri menjadi presiden atau akan bergabung dengan beberapa partai politik.

"Sudah saya nyatakan bahwa saya akan mendengarkan aspirasi rakyat kami setelah pulang ke rumah. Saya punya kesempatan untuk esok hari. Dengan penuh kerendahan hati, saya akan membuat keputusan bukan untuk diri saya sendiri," kata Ban di bandar udara setelah kedatangannya. "Keputusan tidak lama lagi saya sampaikan," kata dia.

Karir diplomat cemerlang Ban membuatnya  pantas dicintai warga Negeri Ginseng. Sejumlah media massa dan simpatisan Ban, membawa atribut bertuliskan B.I.G, akronim para pendukungnya yang berarti "Ban Ki-Moon Infiniter Good Fortune", menyambutnya saat tiba di bandara. "Terima kasih! Terima kasih!" kata Ban sambil tersenyum saat beberapa orang di kerumunan meneriakkan namanya.

Jika pemakzulan Park disahkan Mahkamah Konstitusi dan kemudian Pilpres di Korsel segera digelar dan Ban mau mencalonkan diri, apakah ia akan mulus menuju kursi Korsel 1 ? Tentu saja tidakada jalan yang mulus sempurna.

Langkah Ban menuju kursi kepresidenan kemungkinan akan menghadapi hambatan. Salah satunya, karena adik kandungnya, Ban Ki-sang, dan keponakannya, Joo Hyun Bahn, menghadapi tuduhan di pengadilan federal Manhattan atas persekongkolan suap seorang pejabat di Timur Tengah terkait rencana penjualan kompleks bangunan senilai US$800 juta di Vietnam, pekan ini.

Ban sendiri mencoba menghadapi hambatan itu dengan kepala dingin. Kepada sejumlah wartawan di New York pada Rabu sebelum tiba di Korsel, ia menyatakan bahwa dia telah kecewakan oleh skandal tersebut dan dia tidak tahu mengenai hal itu. "Saya bingung dan malu bahwa anggota keluarga dekat saya terlibat sesuatu seperti ini. Saya merasa menyesal karena sangat mengganggu," tuturnya. "Saya sungguh tidak tahu. Keponakan saya sudah dewasa dan saya sama sekali tidak terlibat dalam kehidupannya atau apa pun yang terkait dengan bisnisnya," kata ayah tiga anak ini.

Muhajir

KEYWORD :

Ban Ki-moon Sekjen PBB United Nations




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :