Rabu, 24/04/2024 03:11 WIB

Pemerintah Fokus Kembangkan Industri Pesawat Terbang

Pemerintah mengharapkan pesawat N219 dapat terbang perdana pada 2017.

Industri pesawat terbang

Jakarta- Tahun depan, pemerintah fokus untuk mengembangkan industri komponen dan perawatan pesawat terbang. Ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) yang menetapkan industri alat transportasi merupakan salah satu industri andalan.

"Fokus pengembangan industri hingga tahun 2035, untuk sektor industri kedirgantaraan adalah pengembangan pesawat, komponen pesawat dan perawatan pesawat," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (27/12).

Airlangga menyampaikan hal tersebut pada acara penyerahan kontrak pembelian pesawat terbang CN235-220M MPA oleh Angkatan Udara Republik Senegal dan ferry flight pesawat CN235-220 M MPA dari Bandung ke Senegal di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat.

Untuk mengembangkan tiga sektor tersebut, program pengembangan yang akan dilakukan Pemerintah, di antaranya mengembangkan kebijakan penggunaan produk dalam negeri dan kebijakan pengembangan kawasan industri. Selain itu, kebijakan pengembangan komponen pendukung, pengembangan SDM termasuk pengembangan desain dan engineering serta kebijakan regulasi yang mendukung.

Airlangga mengatakan, Indonesia bangga memiliki PT Dirgantara Indonesia yang merupakan satu-satunya industri pesawat terbang di Asia Tenggara. "Sejak tahun 1976 hingga saat ini, lebih dari 180 pesawat terbang yang telah dibuat dan diserahkan kepada pengguna. Pesawat-pesawat tersebut terdiri dari Pesawat CN 235, CN 295 dan NC 212," sebutnya.

Menurut Airlangga, di antara pesawat yang paling banyak diproduksi PT DI adalah pesawat NC 212. Sedangkan dalam kurun waktu yang sama, PT.DI telah mengirim lebih dari 200 helikopter. "Kami berharap di tahun selanjutnya, PT. DI dapat meningkatkan jumlah produk pesawat dan helikopter yang di delivery baik di dalam maupun luar negeri sekaligus dapat meningkatkan diversifikasi produk sesuai dengan kebutuhan pasar," tuturnya.

Saat ini, PT DI sedang mengembangkan pesawat N219 dengan jumlah penumpang 19 orang yang diharapkan mendukung konektivitas antar wilayah di Indonesia yang sebagian besar terdiri dari kepulauan. Pesawat N219 merupakan pesawat perintis yang didesain sesuai dengan karakteristik wilayah Indonesia, antara lain mampu mendarat di ketinggian tertentu, seperti di wilayah Papua. Pemerintah mengharapkan pesawat N219 dapat terbang perdana pada tahun 2017.

Selanjutnya, Pemerintah sedang merencanakan pengembangan jenis pesawat lain, yakni pesawat N245. Pesawat N245 adalah pesawat propeller dengan jumlah penumpang sekitar 50 orang. Pesawat ini cocok sebagai penghubung kota-kota kecil di wilayah Indonesia. Ant

KEYWORD :

pesawat terbang PTDI industri pesawat terbang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :