Gedung KPK
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkoordinasi dengan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI terkait kasus dugaan suap proyek satelit monitor di Badan Keamanan Laut (Bakamla). Pasalnya, ada keterlibatan pihak militer dalam sengkarut dugaan rasuah tersebut.
Koordinasi ditandai dengan kedatangan Komandan Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Danpuspom TNI) Mayjen TNI Dodik Wijanarko ke markas KPK, Jakarta, Selasa (20/12) siang. Dalam pertemuan antara KPK dan jajaran Puspom TNI yang dipimpin Dodik, kedua institusi bersepakat berkoordinasi dalam menangani pihak-pihak yang berasal dari unsur militer.Dalam pertemuan itu kedua institusi juga bersepakat bertukar informasi."Koordinasi sudah cukup baik. Ada pertukaran info juga karena ada komitmen dari Puspom TNI untuk melakukan penangangan perkara yang terkait yang ditangani KPK diduga ada pihak-pihak TNI yang diduga terlibat dalam perkara itu. Jadi KPK tetap melakukan penyidikan dan melakukan koordinasi dan Puspom menangani pihak-pihak lain yang terindikasi atau terlibat dalam perkara yang kita sidik saat ini," ungkap Jubir KPK, Febri Diansyah di kantornya, Jakarta, Selasa malam.Oknum militer itu diduga sebagai pihak penerima suap. Sayangnya, Febri enggan mengungkap identitas oknum yang terlibat dalam kasus yang telah menjerat Deputi Informasi Hukum dan Kerjasama sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Utama (Sestama Bakamla), Eko Susilo Hadi itu.
Suap kamla KPK