Kamis, 25/04/2024 18:37 WIB

Rahasia Sehat Berkebun di Atas Gedung

Publikasi penelitian itu merupakan salah satu penelitian yang mengupas model bisnis hidroponik atap gedung yang komprehensif.

Kebun di atap rumah

Jakarta -  Sayuran dari kebun di atap gedung bisa lebih menguntungkan dan tidak banyak terkontaminasi (pestisidan, polusi) dibandingkan dengan sayuran yang dihasilkan dari lahan pertanian biasa. Paparan penelitian itu  ditulis oleh Ting Liu, Meng Yang, Zhiguo Han, dan David W. W dalam penelitian mereka tentang pertanian kota yang mengambil tempat di Guangzhou, Cina.

Atap gedung itu berukuran 1600 kaki persegi, atau dalam sistem metrik sekitar 150 meter persegi. 14 (empatbelas) tangki-tangki hidproponik mampu menghasilkan ratusan kilo sayuran tiap tahunnya, dengan potensi profit mencapai $6000 dolar per tahun. Potensi profit itu hampir dua kali lipat jumlah upah minimum kota Guangzhou selama tahun 2015.

Penelitian tentang berkebun di atap gedung itu dipublikasikan pada bulan Juli yang lalu dalam jurnal Agronomy for Sustainable Development. Berkebun sayuran di atap gedung, terutama jenis lalapan yang mudah dimakan semacam, selada, basil, kemangi, atau poh-pohan, merupakan masa depan pertanian kota. Berkebun dengan sistem hidroponik di atap gedung pencakar langit tidak hanya menghasilkan suplai sayuran yang berkelanjutan  bahkan bisa lebih murah dibandingkan membeli di pasar pada umumnya.

Publikasi penelitian itu merupakan salah satu penelitian yang mengupas model bisnis hidroponik atap gedung yang komprehensif, sebuah metode yang telah cukup banyak dilakukan di Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Kanada. Model berkebun ini adalah model bertani tanpa medium tanah. Setuap tanaman diletakkan dalam wadah plastik yang diletakkan di antara pipa-pipa dan tangki-tangki yang mengalirkan air yang berisi  nutrisi mereka.

"Kebun di atap gedung bisa menghasilkan lapangan kerja baru sekaligus mengurangi emisi karbon yang digunakan dalam pertanian konvensional untuk mengangkut hasil peratnian ke pasar di perkotaan," kata Wanquing Zhou peneliti dari Worldwatch Institute.

KEYWORD :

Hidroponik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :