Tiga Alasan Warga DKI Ogah Pilih Ahok

Jakarta - Mayoritas warga DKI Jakarta menginginkan Pilkada 2017 menghasilkan gubernur baru. Ada tiga alasan sentimen warga DKI ingin memiliki pemimpin baru. Apa saja?

Berdasarkan hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI), rapor merah atas empat kondisi kehidupan masyarakat DKI Jakarta menjadi alasan pertama.

Peneliti LSI, Adjie Alfaraby mengatakan, persepsi publik terhadap empat aspek kehidupan sehari-hari yaitu aspek politik, ekonomi, keamanan, dan penegakan hukum cenderung negatif.

"Ke empat aspek ini dinilai sangat baik hanya dibawah 50 persen. Buruknya persepsi publik berbagai aspek kehidupan ini menjadi lahan perlunya perubahan," kata Adjie, saat merilis hasil survei bertajuk "Mayoritas Publik DKI Jakarta Inginkan Gubernur Baru", di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (14/12).

Kedua, kata Adjie, mayoritas publik juga tak nyaman dengan pro kontra sejak mencuatnya kasus dugaan penistaan agama soal Alquran surat Al Maidah 51 yang menyeret Ahok.

"Terlepas dari sikap mereka yang pro atau anti Ahok, sebesar 68,5 persen publik menyatakan kehidupan mereka terganggu atau tak nyaman dengan berbagai pro kontra yang diwujudkan dalam bentuk aksi dukung atau tolak mantan Gubernur Basuki Tjahaya Purnama. Mereka ingin perubahan," terangnya.

Selain itu, lanjut Adjie, mayoritas publik tidak bersedia dipimpin oleh seorang gubernur dengan status tersangka. Meski, naiknya status tersangka menjadi pihak yang bersalah memang tergantung proses peradilan.

"Namun sudah menjadi memori publik bahwa Ahok saat ini bermasalah dengan isi sensitif penistaan agama. Status Ahok sebagai tersangka menjadi hambatan psikologis publik untuk memilihnya kembali," tegas Adjie.

KEYWORD :

Survei LSI Ahok Potensi Kalah Pilkada DKI

Sempat Overdosis dan Nyaris Mati, Eminem Rayakan 16 Tahun Bebas Narkoba

Prabowo penasaran dengan Ilmunya Cak Imin

Setelah terpilih, Prabowo Subianto bertemu dengan Cak Imin di DPP PKB

Kejagung Periksa Dua Pejabat PT Timah Terkait Korupsi

KPK Buka Suara Soal BAP Saksi Korupsi SYL Bocor

Dewas Bakal Sidang Etik Pimpinan KPK Nurul Ghufron

MA Hukum Bupati Mimika Eltinus Dua Tahun  Penjara

Kuartal I 2024, BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun