Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Jakarta - Gejolak ekonomi diprediksi masih berlanjut pada tahun 2017. Kondisi ini menjadi tangtangan berat bagi Indonesia yang sudah `babak belur` menghadapi guncangan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir.
"APBN 2017 disusun dengan masih hadapi tantangan baik dari dalam maupun luar negeri yang sangat rentan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/12).
Ia menjelaskan, potensi guncangan ekonomi itu akibat sejumlah situasi yang berkembang terakhir. Mulai dari kondisi ekonomi AS pasca-pemilu dan terpilihnya Donald Trump, maupun kebijakan moneter internasional, termasuk pemulihan ekonomi Cina yang akan berdampak besar pada ekonomi dunia dalam bentuk harga komoditas maupun perdagangan dunia.
Dengan mempertimbangkan kondisi itu, lanjut Sri Mulyani, pemerintah harus melakukan efisiensi terhadap APBN 2017. Penyusunan APBN ini harus menggunakan prinsip kehati-hatian. Tujuan utamanya adalah agar UU APBN 2017 dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran. Anggaran belanja sebesar Rp2.000 triliun pun harus mampu memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"APBN 2017 sudah ditetapkan dengan rancangan pendapatan negara akan mencapai Rp1.750 triliun, rencana belanja akan mencapai Rp2.080 triliun," jelas Sri Mulyani.
KEYWORD :APBN 2017 Sri Mulyani
