Kamis, 25/04/2024 13:38 WIB

Kesenjangan

1 Persen Penduduk Indonesia Kuasai 49,3 Persen Kekayaan

1 Persen dari 164 juta populasi dewasa Indonesia menguasai 49,3 persen dari total kekayaan rumah tangga yang senilai USD1,8 triliun.

ekonomi

Jakarta - Untuk ke-7 kalinya di tahun 2016, Credit Suisse Research Institute merilis data perekonomian Indonesia. Bukan kabar baik yang muncul dalam laporan bertajuk Global Wealth Report tersebut. Justru yang terungkap adalah kenyataan bahwa kesenjangan ekonomi di tanah air masih sangat lebar dan sulit di atasi dalam waktu singkat.

Dalam rilis yang dipublikasikan thejakartatglobe, diketahui bahwa distribusi kekayaan global menunjukkan satu persen populasi dewasa tetap mengendalikan setengah dari total kekayaan rumah tangga di Indonesia. Data ini menggambarkan betapa parahnya kesenjangan ekonomi di Indonesia.

Dalam data itu tertera, total kekayaan rumah tangga Indonesia tumbuh 6,4 persen pada 2016 yang mencapai USD1,8 triliun, dengan 88 persen berbentuk aset riil seperti properti atau tanah, dan sisanya aset keuangan seperti deposito, obligasi, atau saham.

Masalahnya, 1 persen dari 164 juta populasi dewasa Indonesia menguasai 49,3 persen dari total kekayaan rumah tangga yang senilai USD1,8 triliun. Artinya, Indonesia menjadi negara dengan distribusi kekayaan paling senjang ke-4 di dunia, setelah Rusia yang 1 persen orang kayanya menguasai 74,5 persen total kekayaan, India (58,4 persen), dan Thailand (58 persen).

"Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa keadilan sosial di Indonesia belum terlihat," kata ekonom Kenta Institute di Jakarta, Eric Alexander Sugandi, awal desember 2016.

Ketika di breakdown, muncul fakta menyedihkan bahwa 30 juta orang dewasa Indonesia berada di kelompok bawah atau `bottom billion` (Sebutan untuk mereka yang memiliki aset kurang dari USD248 atau sekitar Rp3 juta).

Kendati jumlah kekayaan yang dikuasai 1 persen orang kaya itu menurun dari 53,5 persen menjadi 49,3 persen, namun kekayaan mereka cenderung meningkat lewat akumulasi melalui warisan dan investasi. Hal ini, kata Eric, salah satunya karena di Indonesia tak adanya pajak warisan seperti di Jepang. Sangat masuk akal jika kekayaan kelompok 1 persen masyarakat kemudian berlipat dan makin sulit terkejar kelompok 99 warga lainnya. (IPOT)

KEYWORD :

Kesenjangan Ekonomi Credit Suisse Research Institute




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :