Kamis, 18/04/2024 15:53 WIB

Beginilah Pesta Mesum Zaman Kuno

Pada masa kuno, mitos berkembang di masyarakat, dari urusan dewa hingga kebiasaan kerajaan.

Beltane, salah satu pesta mesum yang menyimpang dari tujuan awalnya.

Era masa dulu dan sekarang, sudah pasti berbeda karena peradaban yang kian modern. Pada masa kuno, mitos berkembang di masyarakat, dari urusan dewa hingga kebiasaan kerajaan. Berikut ini pesta mesum kuno yang jangan lagi ditiru pada saat sekarang.


Bacchanalia

Pesta mesum dikenal untuk memuja Dewa Tammuz yang dianggap sebagai perlambang dari cinta dan juga simbol kesuburan. Tadinya untuk memberi persembahan mengungkap rasa syukur. Malahan jadi ajang mesum bersama-sama tanpa ada aturan khusus bagi siapapun yang ingin ikut. Semua orang bebas memilih pasangan sex-nya, maupun berganti pasangan ketika telah merasa bosan dengan pasanganya.


Beltane

Bangsa Viking memiliki sebuah pesta  datangnya musim panas yang di isi dengan sebuah acara api unggun. Tidak hanya kumpul, kemudian memutarinya secara beramai-ramai. Pesta ini biasa membawa hewan ternak yang akan disucikan di depan api unggun. Tak kemudian malah berbeda, ada  ritual sampingan yakni bersemua bersama. Bedanya dengan Bacchanalia, ada satu aturan yang wajib dipatuhi  yaitu bercinta di depan api unggun yang ada pada perayaan Beltane. Untuk pemilihan pasangan tak ada aturan tertentu, boleh pilih sendiri atau mau secara acak itu terserah pilihan masing-masing.

Pesta Kaisar Nero

Nama ini diambil dari salah satu Kaisar yang paling terkenal dalam sejarah kerajaan Romawi. Bukan kejayaannya, namun karena  kegemaranya mengadakan pesta-pesta gila yang tentunya dibumbui dengan berbagai aksi erotis yang konon sampai menguras kas milik kerajaan. Pesta ini diawali dengan  membakar kota Roma, agar bisa membangun kota baru ini. Nah,  akan selalu ada aksi mesum yang tak bisa dibayangkan oleh orang normal. Dengan adanya suguhan seks ini Nero sepertinya berusaha untuk membuat senang para bangsawan yang diundangnya.

KEYWORD :

Pesta Mesum




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :