Yusril Ihza Mahendra
Jakarta - Pakar hukum, Yusril Ihza Mahendra, menyoroti ditangkapnya delapan tokoh yang diduga memiliki kaitan dengan aksi massa 212 yang pada hari Jumat ini memadati Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Menurut ahli hukum tata negara itu dia akan membela tokoh-tokoh yang ditangkap karena mereka yakin memperjuangkan sesuatu yang mereka anggap benar, sah dan konstitusional.
Yusril mengatakan bahwa dia barusan bicara via telepon dengan Ratna Sarumpaet. Perempuan aktivis yang vokal tersebut dijemput polisi di Hotel Sari Pasifik, kemudian dibawa ke markas Brimob Kelapa Dua.
"Bu Ratna bilang beliau akan dimintai keterangan karena ada bukti beliau dkk mau melakukan makar. Saya katakan kepada Bu Ratna saya dampingi beliau sebagai lawyer, begitu juga tokoh-tokoh lain yang diambil polisi pagi ini," ujar Yusril melalui twetnya pada Jumat (2/12) pagi.
Beberapa tokoh lain yang masuk dalam penangkapan tersebut, belum bisa dikontak oleh Yusril. Menurutnya, hingga saat tulisan ini diunggah, Yusril belum bisa komunikasi dengan tokoh-tokoh lain seperti Kivlan Zen, Adityawarman Taha, Jamran, Hatta Taliwang, Sri Bintang Pamungkas, dan lainnya yang ditangkap.
"Mereka semua termasuk Bu Rahmawati Sukarrno dikabarkan dijemput polisi dinihari tadi," jelas Yusril.
Sementara itu, di jejaring media sosial beredar pula penangkapan tokoh-tokoh itu yang disertai dengan pasal-pasal penangkapan. Selain itu, masih ada broadcast yang beredar detik-detik penangkapan Sri Bintang Pamungkas, aktivis lawas yang masih lantang bersuara.[]
yusril ihza mahendra penangkapan tokoh
