Sabtu, 20/04/2024 12:12 WIB

Mendadak Banyak Daerah Bikin Apel Nusantara

Salah satunya di Garut Jawa Barat, apel nusantara akan digelar di Lapangan Kerkof sebagai kecintaan dan kesatuan negara Republik Indonesia.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kanan) bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kiri), Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan (kiri), dan sejumlah tokoh agama mengikuti Apel Nasional

Jakarta - Jelang demontrasi pada Jumat 2 Desember 2016 terkait dugaan penistaan Islam oleh Gubernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Jakarta, sejumlah daerah ramai-ramai bikin kegiatan apel nusantara yang dihadiri para tokoh agama dan pejabat daerah.

Di Garut Jawa Barat, apel nusantara akan digelar di Lapangan Kerkof sebagai kecintaan dan kesatuan negara Republik Indonesia. Direncanakan, peserta apel mengenakan ikat merah putih itu bergabung bersama dalam satu lapangan untuk mendengarkan sejumlah orasi kebangsaan dan kesatuan negara Republik Indonesia dari para pemuka agama dan kepala daerah Garut.

Bupati Garut Rudi Gunawan menyampaikan harapannya kepada masyarakat Garut agar tetap bersatu dan menunjung tinggi kebhinekaan tunggal ika. "Jangan sampai terpengaruh oleh pihak-pihak yang akan memecah belah bangsa," katanya.

Di Jawa Timur, Kapolda setempat, Irjen Pol Anton Setiadji mengatakan, telah menyiapkan pengamanan doa bersama yang digelar di beberapa daerah. "Di Jatim (Kamis) besok sudah ada doa bersama dan istighosah untuk mendoakan keamanan serta ketertiban bangsa Indonesia," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Sejumlah daerah yang akan menggelar doa bersama antara lain di Kabupaten Bangkalan, Mojokerto, Ponorogo, dan Malang. "Doa ini dimaksudkan agar bangsa ini tetap kondusif, terutama di Jatim," ucap jenderal berbintang dua tersebut.

Terkait rencana masyarakat Jatim yang akan berangkat ke Jakarta pada 2 Desember 2016 dalam rangka aksi damai, orang nomor satu jajaran Polri di Jatim tersebut mengaku tak bisa memastikan berapa orang yang berangkat.

Kemudian di Kalimantan Tengah,  Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah Abdul Razak menganggap keberagaman suku dan agama di Indonesia merupakan keistimewaan yang harus disyukuri bukan malah menjadi pemicu terjadinya konflik.

Mantan Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Kalteng ini pun mengapresiasi apel Nusantara Bersatu yang diselenggarakan Korem 102 Panju Panjung bersama Polda Kalteng dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Razak mengatakan, apel ini merupakan salah satu bentuk untuk melawan pihak-pihak yang berupaya mempersoalkan keberagaman. Sebab, kegiatan ini membuat masyarakat ingat kembali bahwa keberagaman merupakan keistimewaan dan harus dijaga bahkan dipertahankan.

Apel juga digelar di Yogyakarta yang akan yang dihadiri pejabat pememrintah kabupaten/kota, TNI, Polri itu diisi orasi sejumlah tokoh agama, budayawan, seniman, pidato cucu Panglima Besar Jenderal Soedirman Teguh Soedirman, dan diakhiri pembacaan doa lintas iman.

"Aksi ini penting dilakukan sebagai upaya merawat keutuhan NKRI yang keberadaannya telah dirintis dan diperjuangkan para leluhur Nusantara," kata koordinator acara, Widihasto Wasana Putra yang mengklaim 8.000 orang menghadiri acara itu.

Menurut Widihasto, Gerakan Nusantara Bersatu menyiratkan pesan agar seluruh komponen masyarakat menghindari konflik yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa. Terselenggaranya acara itu, kata dia, merupakan berkat inisiatif warga DIY yang didukung jajaran TNI/Polri. "Kalau sekarang era media sosial, marilah sekarang kita menahan diri agar tidak mudah menunjukkan kebencian di muka umum karena kita semua bersaudara," kata dia.

Apel yang dilaksanakan secara serentak sudah digelar  di lapangan kantor gubernur Jambi dan dihadiri tokoh lintas agama, anggota TNI, Polri, pelajar, mahasiswa, musisi, pemuda, budayawan, organisasi masyarakat dan komponen bangsa lainnya.

Gubernur Jambi Zumi Zola mengajak ribuan peserta Apel Nusantara Bersatu untuk mengikrarkan kesetiaan kepada NKRI dengan menyematkan pita merah putih di kepala. Dalam orasi kebangsaannya, gubernur mengatakan bahwa ikrar kesetiaan kepada Indonesia yang menjadi tempat naungan dan udaranya dihirup ini juga merupakan wujud kecintaan kepada Tuhan.

"Berbicara tentang bangsa berarti berbicara sebuah konsep tentang masa depan. Bangsa dan negara tidak mungkin dibentuk secara mendadak, tapi terbentuk untuk mencapai tujuan dan terwujudnya kesejahteraan serta terjaminnya keamanan," kata Zola.

KEYWORD :

Aksi #212 Ahok Apel Nusantara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :