Sabtu, 20/04/2024 06:22 WIB

PKB Gelar Halaqoh Ulama Rakyat

Ulama Tolak Kebijakan Full Day School

Alasannya, anak didik butuh pendidikan formal sekaligus pelajaran akhlak dan keimanan

(foto:koferensi pers Haalaqoh Ulama Rakyat/Hatim Jurnas.com)

Jakarta - Kebijakan Full Day School yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendi tidak lepas dari pencermatan para pengasuh pondok pesantren yang hadir dalam acara Halaqoh Ulama Rakyat yang digelar DPP PKB di Hotel Best Western di Kemayoran, Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Ketua OC Halaqoh Ulama Rakyat Abdul Kadir Karding mengatakan para ulama telah melakukan serangkaian pembahasan terhadap kebijakan Full Day School. Menurutnya, para ulama tidak setuju Full Day School diterapkan.

"Dengan tegas para kiai menolak rencana dan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Mendikbud yang ingin menerapkan Full Day School 5 hari sekolah dari pagi sampai malam," ujar Karding saat diwawancarai setelah penutupan acara halaqoh ulama rakyat di hotel Best Western di Kemayoran, Jakarta, Selasa (29/11/2016). 

Sekjend DPP PKB ini menjelaskan alasan para ulama menolak kebijakan Mendikbud tersebut karena akan menguras waktu belajar di luar sekolah. Pasalnya, kata Karding, anak didik tidak semata butuh materi pelajaran formal semata. 

"Dengan demikian, (Full Day School) akan mengurangi anak didik belajar ilmu agama di tempat lain. Di madrasah, di pesantren. Anak yang sekolah sampai siang, biasanya lanjut ke pesantren atau di madarasah untuk mendapatkan pelajaran akhlak dan keimanan," ungkapnya. 

Seperti diketahui, ratusan ulama dari berbagai daerah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia berkumpul di hotel Best Western, Kemayoran, Jakarta, sejak Senin kemarin (28/11/2016). Mereka hadir dalam acara Halaqoh Ulama Rakyat yang bertema "Tabayyun Konstitusi" yang digelar DPP PKB.

KEYWORD :

Sekjend DPP PKB Abdul Kadir Karding




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :