(foto: iluatrasi KH Yaqut Cholil Qoumas)
Jakarta - Tak ada raut kemarahan yang tampak dari wajah tokoh ulama KH Musthofa Bisri (Gus Mus) saat menerima kadatangan orang yang menghinanya di media sosial, Pandu Wijaya. Bahkan Gus Mus sesekali melemparkan candaan saat Pandu menyatakan permohonan maaf.
Suasana tersebut digambarkan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor KH Yaqut Cholil Qoumas menceritakan kedatangan Pandu ke kediaman Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah beberapa hari yang lalu.
Menurut Yaqut, kedatangan Pandu disambut hangat oleh Gus Mus. Tidak hanya itu, kata pria yang biasa dipanggil Gus Tutut tersebut, Gus Mus juga menjamu Pandu dengan suguhan makan bersama.
GP Ansor Minta Netizen Tak Caci Ulama di Medsos
Gus Tutut mengatakan Gus Mus telaah menunjukkan keteladanan yang nyata dari akhlak seorang ulama muslim yang pemaaf.
“Kita belajar keteladanan dari akhlaqnya Gus Mus. Beberapa pelaku penghinaan terhadap Gus Mus di Medsos yang datang ke kediaman Beliau untuk meminta maaf diterima dengan baik, tanpa pernah menyinggung kesalahannya. Mereka malah disuguhi makanan, diajak bercanda dan berdiskusi, tidak ada dendam,” ujar Gus Tutut kepada Jurnas.com, Sabtu (26/11/2016).
Gus Tutut mengatakan cara Gus Mus memaafkan orang yang menghinanya dapat menjadi pelajaran penting bagi masyarakat. Terutama, kata dia, bagi pihak yang mudah mengumbar kemarahan terhadap orang lain.
Diketahui, Pandu Wijaya merupakan karyawan perusahaan BUMN PT. Adhi Karya. Ia merupakan pemilik twitter @panduwijaya_ yang mengeluarkan ungkapan kasar menjawab tulisan Gus Mus di twitter.
Gus Mus sendiri telah mengeluarkan pernyataan keberatannya jika pandu dipecat dari PT Adhi Karya. Melalui akun twitternya @gusmusgusmu, Gus Mus berharap Pandu tidak dikeluarkan pihak perusahaan.
"Janganlah. Dia sudah menyesal dan meminta maaf. Almusamih kariim...," tulis Gus Mus menjawab desakan sejumlah netizen agar Pandu diminta untuk dipecat dari PT. Adhi Karya.
KEYWORD :Ketua GP Ansor KH Yaqut Cholil Qoumas
