Jum'at, 26/04/2024 05:52 WIB

Duterte Tawarkan Damai Kepada Abu Sayyaf

Duterte mengatakan perundingan bisa dilangsungkan jika para pemberontak berhenti melakukan aksi-aksi ilegal mereka.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte

Filipina - Presiden Filipina Rodrigo Duterte  mengajukan  tawaran perdamaian kepada Abu Sayyaf dengan meminta kelompok pemberontak itu mulai berunding dengannya serta menghentikan pembajakan dan penculikan. Pada beberapa bulan lalu, dia menyatakan tidak akan ada penyelesaian damai.

"Saya akan membangun sebuah rumah sakit di Basilan, jangan culik para pekerja, biarkan mereka bekerja. Kalau kalian (kelompok pemberontak, red) bisa benar-benar berhenti (melakukan aksi ilegal, red), mari kita berunding," ujarnya.

Namun, sementara pasukan berkekuatan 10.000 personel di Filipina selatan tidak mampu mengendalikan penyanderaan dan keamanan warga sipil bisa terancam, Duterte mengatakan perang habis-habisan bukan jawabannya. "Saya bisa saja jahat, tapi ini soal bangsa. Bisa saja saya lakukan saat ini juga," kata Duterte soal menghabisi Abu Sayyaf, setelah ia mengunjungi para prajurit yang terluka ketika berperang melawan para milisi.

"Saya bisa saja mengebomi mereka... tapi apa manfaatnya untuk kita? (Kalau ada yang, red) membunuh 20.000 orang, lalu kita menghabisi mereka (pelaku, red), mengebom mereka sampai mati. Apakah akan membawa perdamaian kalau saya menggunakan kekuatan?" kata Duterte.

"Kalau ingin berunding, saya bisa bertemu mereka di mana saja. Saya bisa pergi sendiri. Kasih rakyat kita kesempatan."

Abu Sayyaf, yang memiliki kubu kekuatan di pulau Jolo dan Basilan, saat ini sedang menyandera 22 orang, yang sebagian besarnya merupakan warga asing. Kelompok itu menuntut tebusan puluhan ribu dolar bagi pembebasan para sandera. Duterte mengatakan perundingan bisa dilangsungkan jika para pemberontak berhenti melakukan aksi-aksi ilegal mereka.

KEYWORD :

Teroris Abu Sayyaf




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :